I.
Pengertian
Gasolines
Gasoline atau petrol adalah
salah satu jenis bahan bakar minyak yang dimaksudkan untuk kendaraan bermotor roda dua, tiga, dan
empat, biasanya sering disebut bensin. Secara sederhana, bensin tersusun dari hidrokarbon rantai
lurus, mulai dari C7 (heptana) sampai dengan C11. Dengan kata lain, bensin terbuat
dari molekul yang hanya terdiri dari hidrogen dan karbon yang
terikat antara satu dengan yang lainnya sehingga membentuk rantai. Boiling Point yakni antara 70ºC - 140 ºC.
Ilustrasi Bensin |
Jika bensin dibakar
pada kondisi ideal dengan oksigen berlimpah, maka akan dihasilkan CO2, H2O,
dan energi panas.
Setiap kg bensin mengandung 42.4 MJ.
Bensin dibuat dari minyak mentah,
cairan berwarna hitam yang dipompa dari perut bumi dan biasa disebut dengan petroleum.
Cairan ini mengandung hidrokarbon; atom-atom karbon dalam minyak mentah ini
berhubungan satu dengan yang lainnya dengan cara membentuk rantai yang
panjangnya yang berbeda-beda. Molekul hidrokarbon dengan panjang yang berbeda
akan memiliki sifat yang berbeda pula. CH4 (metana)
merupakan molekul paling “ringan”; bertambahnya atom C dalam rantai tersebut
akan membuatnya semakin “berat”. Empat molekul pertama hidrokarbon adalah metana, etana, propana,
dan butana.
Dalam temperatur dan tekanan kamar, keempatnya berwujud gas, dengan titik didihmasing-masing
-107, -67,-43 dan -18 derajat C. Berikutnya, dari C5 sampai dengan C18 berwujud
cair, dan mulai dari C19 ke atas berwujud padat.
Dengan bertambah
panjangnya rantai hidrokarbon akan menaikkan titik didihnya, sehingga pemisahan
hidrokarbon ini dilakukan dengan cara distilasi.
Prinsip inilah yang diterapkan di pengilangan minyak untuk memisahkan
berbagai fraksi hidrokarbon dari minyak mentah.
II.
Bilangan
Oktan
Karena merupakan
campuran berbagai bahan, daya bakar bensin berbeda-beda menurut komposisinya.
Ukuran daya bakar ini dapat dilihat dari bilangan oktan setiap campuran.
Bilangan
oktan (octane number) merupakan ukuran dari kemampuan bahan
bakar untuk mengatasi ketukan sewaktu terbakar dalam bensin. Nilai bilangan 0
ditetapkan untuk n-heptana yang mudah terbakar, dan nilai 100 untuk isooktana
yang tidak mudah terbakar. Suatu campuran 30 n-heptana dan 70 isooktana akan
mempunyai bilangan oktan :
=(30/100x0) +
(70/100x10) = 70
Bilangan oktan bensin
dapat ditentukan melalui uji pembakaran sampel bensin untukmemperoleh
karakteristik pembakarannya. Karakteristik tersebut kemudian dibandingkan
dengan karakteristik pembakaran dari berbagai campuran n-heptana dan isooktana.
Jika ada karakteristik yang sesuai, maka kadar isooktana dalam campuran
n-heptana dan isooktana tersebut digunakan untuk menyatakan nilai bilangan
oktan dari bensin yang diuji.
Angka oktan beberapa
bahan bakar:
Senyawa Angka Senyawa
Angka oktan
·
n-heptana 0
·
metilsikloheksana 104
·
2-metil heksana 41
·
benzena 108
·
3-metil heksana 56
·
metilbenzena 124
·
2,2-dimetil pentana 89
·
1-heptena 68
·
2,3-dimetil pentana 87
·
5-metil-1-heksena 96
·
2,4-dimetil pentana 77 *
·
2-metil-2-heksana 129
·
3,3-dimetil pentana 95
·
2,4-dimetil-1-pentena 142
·
3-etil pentana 64
·
4,4-dimetil-1-1pentena 144
·
2,2,3-trimetil butana 113
·
2,3-dimetil-2-pentena 165
·
n-heksana 26
·
2,4-dimetil-2-pentena 135
·
sikloheksana 77
·
2,2,3-trimetil-1-butena 145
Di dalam mesin, campuran udara dan
bensin (dalam bentuk gas) ditekan oleh piston sampai
dengan volume yang sangat kecil dan kemudian dibakar oleh percikan api yang
dihasilkan busi. Karena besarnya tekanan ini, campuran udara dan bensin juga
bisa terbakar secara spontan sebelum percikan api dari busi keluar. Bilangan
oktan suatu bensin memberikan informasi tentang seberapa besar tekanan yang
bisa diberikan sebelum bensin tersebut terbakar secara spontan. Jika campuran
gas ini terbakar karena tekanan yang tinggi (dan bukan karena percikan api dari
busi), maka akan terjadi knocking atau ketukan di dalam mesin. Knocking ini
akan menyebabkan mesin cepat rusak.
Nama oktan berasal dari
oktana (C8), karena dari seluruh molekul penyusun bensin, oktana yang memiliki
sifat kompresi paling bagus; oktana dapat dikompres sampai volume kecil tanpa
mengalami pembakaran spontan, tidak seperti yang terjadi pada heptana,
misalnya, yang dapat terbakar spontan meskipun baru ditekan sedikit.
Bensin dengan bilangan
oktan 87, berarti bensin tersebut terdiri dari campuran setara dengan campuran
87% oktana dan 13% heptana. Bensin ini akan terbakar secara spontan pada angka
tingkat kompresi tertentu yang diberikan, sehingga hanya diperuntukkan untuk
mesin kendaraan yang memiliki ratio kompresi yang tidak melebihi angka
tersebut.
Tips
untuk memilih BBM yang baik untuk kendaraan kita adalah penggunaan angka oktan
yang harus sesuai dengan tekanan kompresi kendaraan kita. Semakin tinggi
kompresinya maka sebaiknya menggunakan BBM berangka oktan tinggi. Untuk
kendaraan berkompresi dibawah 9:1 masih dapat menggunakan premium namun untuk
kendaraan dengan kompresi 9,1:1 sampai 10:1 sebaiknya menggunakan pertamax atau
sejenisnya dan kendaraan dengan kompresi 10,1 keatas sebaiknya menggunakan
pertamax plus atau sejenisnya. Apabila penggunaan kadar oktan tidak sesuai maka
dapat menyebabkan piston menjadi bolong contohnya jika mobil keluaran tahun
2000 menggunakan oktan 88? Yang jelas piston menjadi bolong.
Struktur
bensin yang baik adalah dengan komposisi n-heptana 0% dan iso-oktana 100%,
n-heptana adalah rantai karbon lurus sedangakn iso-oktana adalah rantai karbon
bercabang. Apabila struktur suatu BBM lebih banyak rantai bercabangnya maka
bensin tersebut lebih sulit untuk terbakar dan dikategorikan dalam bensin
bermutu baik sebaliknya bila komposisinya lebih banyak rantai karbon lurusnya
maka bensin tersebut bermutu kurang baik.
III. Cara Kerja Dalam Mesin
Bensin bekerja di dalam
mesin pembakaran yang ditemukan oleh Nikolaus Otto.
Mesin pembakaran dikenal pula dengan nama Mesin Otto. Cara kerja
bensin di dalam mesin pembakaran:
Bensin dari tangki
masuk ke dalam karburator. Kemudian bercampur dengan udara. Pada mesin
modern, peran karburator digantikan oleh sistem injeksi. Sebuah sistem
pembakaran baru yang bisa meminimalisir emisi gas buang
kendaraan.
Campuran bensin dan
udara kemudian dimasukkan ke dalam ruang bakar. Selanjutnya, campuran
bensin dan udara yang sudah berbentuk gas, ditekan oleh piston hingga
mencapai volume yang sangat kecil. Gas ini kemudian dibakar oleh percikan
api dari busi. Hasil pembakaran inilah yang menghasilkan tenaga untuk
menggerakkan kendaraan.
Dalam kenyataannya,
pembakaran gas di dalam mesin tidak berjalan dengan sempurna. Salah satu
masalah yang sering muncul adalah “ketukan di dalam mesin”, atau disebut
sebagai "mesin ngelitik" atau knocking. Jika dibiarkan, knocking
dapat menyebabkan kerusakan pada mesin. Knocking terjadi karena campuran udara
dan bahan bakar terbakar secara spontan karena tekanan tinggi di dalam mesin,
bukan karena percikan api dari busi.
Ilustrasi Pembakaran Didalam Engine |
Penyebab knocking ada
beberapa macam, yaitu:
·
Pemakaian bensin yang tidak sesuai
dengan spesifikasi mesin
·
Ruang bakar sudah kotor dan berkerak
·
Penyetelan pengapian yang kurang tepat.
IV. Analisis Kimia dan
Produksi
Bensin diproduksi di kilang minyak.
Material yang dipisahkan dari minyak mentah lewat distilasi,
belum dapat memenuhi standar bahan bakar untuk mesin-mesin modern. Material ini
nantinya akan menjadi campuran hasil akhir. Setiap barel minyak bumi umumnya
menghasilkan 74 liter bensin (46% basis volume), namun besaran ini tergantung
pada kualitas minyak bumi dan kualitas bensin yang akan dihasilkan.
Semua bahan bakar yang
disebut dengan bensin umumnya terdiri dari hidrokarbon,
dengan atom karbon berjumlah
antara 4 sampai 12 (biasanya disebut C4 sampai C12).
Karakteristik
·
Mudah menguap pada temperatur normal.
·
Tidak berwarna, tembus pandang, dan
berbau.
·
Mempunyai titik nyala rendah (-10 sampai
-15 derajat Celcius).
·
Mempunyai berat jenis yg rendah (0,71
sampai 0,77 kg/l).
·
Dapat melarutkan oli dan karet.
·
Menghasilkan jumlah panas yang besar
(9,500 sampai 10,500 kcal/kg).
Alat Uji Laboratorium :
·
Spesifik Gravity
·
Api Gravity
·
Refractive Index
·
RVP
·
Total Sulfur
·
Hydrogen Sulfur
·
Mercaptane Sulfur
·
Doctor Test
·
Copper Strip Corrosion
·
Research Oktane Nummber
·
Gas Chromatographic
·
Distillation D86
V.
Zat
Aditif Dalam Bensin
·
Untuk memperlambat
pembakaran bahan bakar, dulu digunakan senyawaPb seperti TEL (Tetra Ethyl
Lead) dan MTBE (Methyl
Tertiary Butyl Eter). Oleh karena Pb bersifat racun, maka
penggunaanya sudah diganti dengan senyawa organik seperti etanol.
·
Antioksidan digunakan untuk menghambat pembentukkan kerak yang
dapat menyumbat saringan dan saluran bensin. Bensin banyak mengandung senyawa
olefin yang mudah bereaksi dengan oksigen membentuk kerak yang disebut gum.
Jadi, bensin perlu ditambahkan antioksidan, seperti alkil fenol.
·
Pewarna untuk
membedakan berbagai jenis bensin. Contohnya pewarna kuning untuk bensin
premium. Pewarna sebaiknya tidak mempengaruhi kualitas bensin.
·
Antikorosi untuk mencegah korosi pada logam yang bersentuhan
dengan bensin, seperti logam tangki dan saluran bensin. Contoh antikorosi
adalah asam karboksilat.
·
Deterjen karburator
untuk mencegah/membersihkan kerak dalam karburator. Endapan kerak berasal dari
partikel padat/asap pembakaran dan gum. Adanya kerak dapat menurunkan kinerja
mesin sehingga kendaraan boros bahan bakar dan mesin cendrung tersandat.
Deterjen karburator mengandung berbagai senyawa, seperti amina dan amida.
·
Antikerak PFI (Port Fuel
Injection) Untuk membersihkan kerak pada system PFI kendaraan. Kerak dapat
menghambat pengambilan bensin sehingga kendaraan sulit dinyalakan dan kurang
tenaga. Pembentukan kerak berawal sewaktu mesin dimatikan. Panas yang ada
menyebabkan penguapan sisa bahan bakar, yang meninggalkan senyawa berat seperti
olefin. Olefin bereaksi dengan oksigen membentuk kerak gum. Contoh antikerak
PFI adalah dispersan polimer yang mengandung senyawa, seperti polibutena amina
dan polieter amina.
VI. Nama Produk Bensin
Ilustrasi Fuel Station |
Bensin memiliki
berbagai nama, tergantung pada produsen dan Oktan. Beberapa jenis
bensin yang dikenal di Indonesia di antaranya:
·
Premium, produksi
Pertamina yang memiliki Oktan 88.
·
Pertalite, produksi
Pertamina yang memiliki Oktan 90
·
Pertamax, produksi
Pertamina yang memiliki Oktan 92.
·
Pertamax Plus, produksi
Pertamina yang memiliki Oktan 95.
· Pertamax Racing,
produksi Pertamina yang memiliki Oktan 100. Khusus untuk kebutuhan balap mobil.
·
Primax 92, produksi
Petronas yang memiliki Oktan 92.
·
Primax 95, produksi
Petronas yang memiliki Oktan 95.
·
Super 92, produksi
Shell yang memiliki Oktan 92.
·
Super Extra 95, produksi
Shell yang memiliki Oktan 95.
·
Performance 92,
produksi Total yang memiliki Oktan 92.
·
Performance 95,
produksi Total yang memiliki Oktan 95.
0 komentar :
Posting Komentar